Kamis, Mei 03, 2012

Dhammapada VIII: 104-105 Kisah Brahmana Anatthapucchaka



KISAH BRAHMANA ANATTHAPUCCHAKA

 Dhammapada VIII: 104-105


Suatu ketika, seorang brahmana bernama Anatthapucchaka mengunjungi Sang Buddha dan berkata, "Bhante, saya berpikir bahwa Anda hanya mengetahui praktek-praktek yang bermanfaat dan tidak mengetahui praktek-praktek yang tidak bermanfaat".

Sang Buddha menjawab bahwa Beliau juga mengetahui praktek-praktek yang tidak bermanfaat dan merugikan. Kemudian Sang Buddha menyebutkan satu per satu enam praktek yang dapat memboroskan kekayaan, sebagai berikut:

1. Tidur sampai matahari terbit,
 
2. Kebiasaan bermalas-malasan,
 
3. Bertindak kejam,
 
4. Gemar minum minuman keras yang menyebabkan mabuk dan lemahnya kesadaran,
 
5. Berkeliaran sendiri di jalan pada waktu yang tidak tepat, dan
 
6. Perilaku seks yang salah.
 
Setelah itu Sang Buddha bertanya kepada brahmana tersebut bagaimana ia menghidupi dirinya.

Brahmana itu menjawab bahwa ia menghidupi dirinya dengan berjudi, sebagai contoh: bermain dadu.

Selanjutnya Sang Buddha bertanya kepadanya apakah ia menang atau kalah. Ketika sang brahmana menjawab bahwa ia kadangkala menang dan kadangkala kalah.

Sang Buddha berkata kepadanya, "Menang dalam permainan dadu tidak dapat diperbandingkan dengan kemenangan melawan kekotoran batin".

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 104 dan 105 berikut ini:

Menaklukkan diri sendiri
sesungguhnya lebih baik daripada menaklukkan makhluk lain;
orang yang telah menaklukkan dirinya sendiri
selalu dapat mengendalikan diri.
( 104)

Tidak ada Dewa, Mara, Gandhabba, atau pun Brahmana
yang dapat mengubah kemenangan
dari orang yang telah dapat menaklukkan dirinya sendiri.
(105)


]˜

Sumber:
Dhammapada Atthakatha —Kisah-kisah Dhammapada, Bhikkhu Jotidhammo (editor),
Vidyasena Vihara Vidyaloka, Yogyakarta, 1997.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar