Kamis, Juli 12, 2012

Lanjutan.....Sigalovada Sutta (2)


SIGALOVADA SUTTA ( 2 )
 (Kotbah kepada pemuda Sigala)

Peraturan kedisiplinan umat awam


 Lanjutan .......

“Dan bagaimana, pemuda perumah tangga, seorang siswa Ariya menyelimuti enam arah? yang berikut ini harus dipandang sebagai enam arah: orang tua harus dipandang sebagai arah Timur, para guru sebagai arah Selatan, istri dan anakanak sebagai arah Barat, temanteman dan kolegakolega sebagai arah Utara; pelayanpelayan dan karyawankaryawan sebagai arah Bawah, guruguru agama dan brahmanabrahmana sebagai arah Atas.

Dalam lima cara, pemuda perumah tangga, seorang anak harus memperlakukan orang tuanya sebagai arah Timur:
  1. dahulu aku dirawat oleh mereka, sekarang aku akan merawat mereka,
  2. aku akan melakukan kewajiban‐kewajiban mereka,
  3. aku akan menjaga tradisi keluarga,
  4. aku akan menjadikan diriku pantas untuk menerima warisanku,
  5. lebih jauh lagi, aku akan melakukan persembahan makanan sebagai bentuk pelimpahan jasa kepada sanak keluargaku yang telah meninggal dunia.

Dalam lima cara, pemuda perumah tangga, orang tua yang sedemikian diperlakukan sebagai arah Timur oleh anakanaknya, menunjukkan belas kasih mereka:
  1. mereka mencegahnya berbuat jahat,
  2. mereka mendorongnya berbuat baik,
  3. mereka melatihnya dalam suatu keahlian,
  4. mereka mengatur pernikahan yang cocok,
  5. dan pada waktu yang tepat, mereka menyerahkan warisan kepadanya.

Dalam lima cara inilah anakanak memperlakukan orang tuanya sebagai arah Timur dan orang tua menunjukkan belas kasih mereka kepada anakanaknya. Demikianlah arah Timur ini dilindungi oleh mereka dan dibuat aman dan terjamin.

Dalam lima cara, pemuda perumah tangga, seorang siswa harus memperlakukan seorang guru sebagai arah Selatan:
  1. dengan bangkit dari tempat duduk dan memberi hormat,
  2. dengan melayani dirinya,
  3. dengan bersemangat untuk belajar,
  4. dengan pelayanan khusus,
  5. dengan memberikan perhatian penuh sewaktu menerima ajaran.

Dalam lima cara, pemuda perumah tangga, guruguru yang sedemikian diperlakukan sebagai arah Selatan oleh siswasiswanya, menunjukkan belas kasih mereka:
  1. mereka melatihnya dalam disiplin terbaik,
  2. mereka membuatnya menguasai apa yang telah diajarkan,
  3. mereka mengajarnya dalam berbagai seni dan ilmu,
  4. mereka memperkenalkan dirinya kepada teman‐temannya dan kolega‐koleganya,
  5. mereka menjaga keselamatannya di setiap tempat.

Guruguru yang sedemikian diperlakukan sebagai arah Selatan oleh siswasiswanya, menunjukkan belas kasih mereka kepada siswasiswanya dalam lima cara ini. Demikianlah arah Selatan ini dilindungi oleh mereka dan dibuat aman dan terjamin.

Dalam lima cara, pemuda perumah tangga, seorang istri sebagai arah Barat harus diperlakukan oleh suaminya:
  1. dengan bersikap sopan santun terhadapnya,
  2. dengan tidak merendahkan dirinya,
  3. dengan bersikap setia kepadanya,
  4. dengan menyerahkan kekuasaan rumah tangga kepadanya,
  5. dengan memberinya perhiasan.

Istri yang sedemikian diperlakukan sebagai arah Barat oleh suaminya, menunjukkan belas kasih kepada suaminya dalam lima cara:
  1. ia menjalankan kewajiban‐kewajibannya dengan baik,
  2. ia ramah terhadap sanak‐keluarga dan pelayannya, [10]
  3. ia bersikap setia,
  4. ia melindungi apa yang dibawa suaminya,
  5. ia cakap dan rajin dalam melaksanakan kewajiban‐kewajibannya.

Dalam lima cara ini seorang istri menunjukkan belas kasih kepada suaminya yang memperlakukan dirinya sebagai arah Barat. Demikianlah arah  Barat dilindungi oleh dirinya dan dibuat aman dan terjamin.

Dalam lima cara, pemuda perumah tangga, seorang perumah tangga harus memperlakukan teman-teman dan kolegakoleganya sebagai arah Utara:
  1. dengan kemurahan hati,
  2. dengan perkataan yang sopan,
  3. dengan memberikan bantuan,
  4. dengan kejujuran,
  5. dengan ketulusan hati.

Temanteman dan kolegakolega yang sedemikian diperlakukan sebagai arah Utara oleh perumah tangga, menunjukkan belas kasih mereka kepadanya dalam lima cara:
  1. mereka melindunginya sewaktu ia lengah,
  2. mereka melindungi harta miliknya sewaktu ia lengah,
  3. mereka menjadi pelindung sewaktu ia berada dalam bahaya,
  4. mereka tidak akan meninggalkannya sewaktu ia sedang dalam kesulitan,
  5. mereka menunjukkan rasa hormat pada keluarganya.

Temanteman dan kolegakolega yang sedemikian diperlakukan sebagai arah Utara oleh perumah tangga menunjukkan belas kasih mereka kepadanya dalam lima cara ini. Demikianlah arah Utara dilindungi oleh dirinya dan dibuat aman dan terjamin.

Dalam lima cara seorang majikan harus memperlakukan pelayanpelayan dan karyawan karyawannya sebagai arah Bawah:
  1. dengan memberikan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan mereka,
  2. dengan menyediakan mereka makanan dan upah,
  3. dengan merawat mereka sewaktu mereka sakit,
  4. dengan berbagi kepada mereka sesuatu yang baik,
  5. dengan memberikan cuti pada waktu‐waktu tertentu.

Pelayanpelayan dan karyawankaryawan yang sedemikian diperlakukan sebagai arah Bawah oleh majikannya, menunjukkan belas kasih mereka kepadanya dalam lima cara:
  1. mereka bangun lebih awal darinya,
  2. mereka tidur setelahnya,
  3. mereka mengambil apa yang diberikan saja,
  4. mereka melakukan kewajiban‐kewajiban mereka dengan baik,
  5. mereka memuji nama baik dan ketenarannya.

Pelayanpelayan dan karyawankaryawan yang sedemikian diperlakukan sebagai arah Bawah,
menunjukkan belas kasih mereka kepadanya dalam lima cara ini. Demikianlah arah Bawah dilindungi oleh dirinya dan dibuat aman dan terjamin.

Dalam lima cara, pemuda perumah tangga, seorang perumah tangga harus memperlakukan para petapa dan brahmana sebagai arah Atas :
  1. dengan perilaku yang baik,
  2. dengan perkataan yang baik,
  3. dengan pikiran yang baik,
  4. dengan menyambut mereka,
  5. dengan menunjang kebutuhan materi mereka.

Para petapa dan brahmana yang sedemikian diperlakukan sebagai arah Atas oleh seorang perumah tangga, menunjukkan belas kasih mereka kepadanya dalam enam cara:
  1. mereka mencegahnya berbuat jahat,
  2. mereka mendorongnya berbuat baik,
  3. mereka mencintainya dengan pikiran penuh kasih sayang,
  4. mereka mengajarkan apa yang belum pernah ia dengar,
  5. mereka menjelaskan apa yang pernah ia dengar,
  6. mereka menunjukkan jalan ke surga.

Dalam enam cara inilah para petapa dan brahmana menunjukkan belas kasih mereka kepada seorang perumah tangga yang memperlakukan mereka sebagai arah Atas. Demikianlah arah Atas dilindungi oleh dirinya dan dibuat aman dan terjamin.”

Demikianlah yang dikatakan Bhagava, Dan ketika Guru telah berkata demikian, Beliau berkata lebih lanjut:

“Ibu dan ayah adalah arah Timur,
Guruguru adalah arah Selatan,
Istri dan anakanak adalah arah Barat,
Temanteman dan kolegakolega adalah arah Utara.
Pelayanpelayan dan karyawankaryawan adalah arah Bawah,
Para petapa dan brahmana adalah arah Atas;
Ia yang pantas menjalani kehidupan berumah tangga,
Enam arah ini harus dia sembah.

Ia yang bijaksana dan bermoral baik,
Lemah lembut dan pandai,
Rendah hati dan patuh,
Maka ia akan memperoleh kehormatan.

Ia yang bersemangat dan tidak bermalasmalasan,
Tak goyah dalam kemalangankemalangan,
Tanpa cacat dalam tingkah laku dan keahlian,
Maka ia akan memperoleh kehormatan.

Ia yang murah hati dan ramah,
Suka memberi dan tidak egois,
Penasehat, pembimbing, pemimpin,
Maka ia akan memperoleh kehormatan.

Dermawan, katakata ramah,
Suka membantu orang lain,
Bersikap jujur terhadap semuanya,
Ketika diperlukan.

Empat cara kemenangan ini membuat dunia berputar,
Seperti poros pada kereta yang berjalan.
Dan bila halhal demikian tidak ada di dunia,
Tiada seorang ibu atau ayah akan menerima,
Penghormatan dan tanda jasa dari anakanaknya.

Empat cara kemenangan ini
Yang dipuji para bijaksana dalam setiap cara,
Mereka akan memperoleh ketenaran,
Dan pujian yang diperoleh dengan tepat.”

Ketika Bhagava telah berkata demikian, Sigala, pemuda perumah tangga, berkata seperti berikut:

"Luar biasa, Bhante, luar biasa! Seperti halnya, Bhante, seseorang meluruskan kembali apa yang
terbalik, atau mengungkapkan apa yang tersembunyi, atau menunjukkan jalan kepada orang
yang telah tersesat, atau memberikan cahaya dalam kegelapan, agar mereka yang mempunyai
mata dapat melihat. Demikian pula, Dhamma telah dibabarkan dalam berbagai cara oleh Bhagava.

Aku mengambil perlindungan, Bhante, kepada Buddha, Dhamma dan Sangha. Semoga Bhagava berkenan menerima saya sebagai seorang pengikut awam; sebagai seseorang yang telah berlindung dari sejak hari ini sampai akhir hidup.”

(Digha Nikaya, No. 31)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar