KISAH ANITTHIGANDHA KUMARA
Dhammapada XVI: 215
Anitthigandha tinggal di Savatthi. Dia akan menikah
dengan seorang wanita muda cantik dari kota Sagala, dari negara Maddas.
Pengantin wanita datang dari kotanya ke Savatthi, dia jatuh sakit dan meninggal
dunia dalam perjalanan. Ketika pengantin pria mendengar kabar tentang kematian
pengantin wanitanya, dia menjadi putus asa.
Dalam keadaan ini, Sang Buddha mengetahui bahwa
waktunya sudah matang bagi pemuda itu untuk mencapai tingkat kesucian
sotapatti, Sang Buddha menuju ke rumah pemuda tersebut. Orang tua pemuda itu
memberi dana makanan kepada Sang Buddha. Setelah bersantap, Sang Buddha meminta
orang tua pemuda itu untuk membawa anaknya menghadap Sang Buddha.
Ketika pemuda itu tiba, Sang Buddha bertanya mengapa
dia sedih dan putus asa, pemuda itu menjelaskan seluruh kejadian tragis
kematian pengantin wanitanya.
Kemudian Sang Buddha berkata kepadanya, "O
Anitthigandha! Dari nafsu timbul kesedihan; tergantung dari nafsu terhadap
barang-barang dan kesenangan duniawi, kesedihan serta ketakutan muncul".
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair
215 berikut:
Dari nafsu timbul kesedihan,
dari nafsu timbul ketakutan;
bagi orang yang telah bebas dari nafsu,
tiada lagi kesedihan maupun ketakutan.
Anitthigandha mencapai tingkat kesucian sotapatti
setelah khotbah Dhamma itu berakhir.
]
Sumber:
Dhammapada Atthakatha —Kisah-kisah
Dhammapada, Bhikkhu Jotidhammo (editor),
Vidyasena Vihara Vidyaloka, Yogyakarta,
1997.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar