KISAH ATTADATTHA THERA
Dhammapada XII: 166
Ketika Sang Buddha mengumumkan bahwa beliau akan
mencapai parinibbana dalam waktu 4 bulan lagi, banyak bhikkhu puthujjana
(bhikkhu-bhikkhu yang belum mencapai tingkat kesucian) merasa cemas dan tidak
tahu harus berbuat apa, lalu mereka berusaha dekat dengan Sang Buddha.
Attadattha, meskipun tidak pergi kehadapan Sang
Buddha, bertekad untuk mencapai tingkat kesucian arahat selama Sang Buddha
masih hidup, berusaha keras dalam latihan meditasi.
Bhikkhu-bhikkhu lain yang tidak memahaminya,
membawanya di hadapan Sang Buddha dan berkata, "Bhante, bhikkhu ini tidak
terlihat mencintai dan memuja-Mu seperti yang kami lakukan, ia hanya
menyendiri".
Attadattha Thera kemudian menjelaskan kepada mereka
bahwa ia sedang berusaha untuk mencapai tingkat kesucian arahat sebelum Sang
Buddha mencapai parinibbana, dan itulah alasannya mengapa ia tidak berada dekat
Sang Buddha.
Sang Buddha kemudian berkata kepada para bhikkhu,
"Para bhikkhu, barangsiapa yang mencintai dan menghormati-Ku seharusnya
berkelakuan seperti Attadattha. Kalian tidak menghormat saya hanya dengan
memberikan bunga-bunga, wangi-wangian, dupa atau datang menjenguk-Ku. Kalian
memberi pernghormatan kepada saya bila mempraktekkan Dhamma yang telah
kuajarkan kepada kalian seperti Lokuttara Dhamma".
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair
166 berikut:
Lain lalu seseorang melalaikan
kesejahteraan sendiri.
Setelah memahami tujuan akhir bagi diri
sendiri,
hendaklah ia teguh melaksanakan tugas
kewajibannya.
Attadattha Thera mencapai tingkat kesucian arahat
setelah khotbah Dhamma itu berakhir
]
Sumber:
Dhammapada Atthakatha —Kisah-kisah
Dhammapada, Bhikkhu Jotidhammo (editor),
Vidyasena Vihara Vidyaloka, Yogyakarta,
1997.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar