KISAH LIMA RATUS ANAK
LAKI-LAKI
Dhammapada XVI: 217
Pada suatu hari festival, Sang Buddha memasuki kota
Rajagaha untuk berpindapatta dengan ditemani oleh sejumlah bhikkhu. Di tengah perjalanan,
mereka bertemu dengan lima ratus anak laki-laki yang sedang berjalan menuju ke
suatu taman yang indah. Anak-anak itu membawa beberapa keranjang kue pancake
tetapi mereka tidak memberikan satupun kepada Sang Buddha dan para bhikkhu.
Sang Buddha berkata kepada para bhikkhu, "Para
bhikkhu, kamu akan memakan pancake itu hari ini; pemiliknya akan datang
mendekati kita. Kita akan mendapatkannya hanya setelah ada yang mengambil
beberapa pancake".
Setelah mengatakan hal itu, Sang Buddha dan para bhikkhu
berteduh di bawah pohon.
Pada waktu itu Kassapa Thera datang ke sana sendirian.
Anak-anak itu melihatnya dan kemudian menghormat Kassapa Thera, serta
mendanakan pancake mereka kepada Sang Thera.
Kassapa Thera kemudian berkata kepada anak-anak itu,
"Guruku Yang Mulia beristirahat di sana di bawah pohon ditemani oleh
beberapa bhikkhu. Pergi dan danakan pancake kalian kepada-Nya dan para
bhikkhu".
Anak-anak itu melakukan apa yang dikatakan oleh
Kassapa Thera. Sang Buddha menerima dana pancake itu. Kemudian, para bhikkhu
berkata bahwa anak-anak itu sangat menyukai Kassapa Thera.
Sang Buddha berkata kepada mereka, "Para bhikkhu,
semua bhikkhu yang seperti anak-Ku Kassapa disukai oleh para dewa dan manusia.
Beberapa bhikkhu hanya selalu menerima cukup pemberian empat kebutuhan
bhikkhu".
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair
217 berikut:
Barang siapa sempurna dalam sila
dan mempunyai pandangan terang,
teguh dalam Dhamma,
selalu berbicara benar dan memenuhi
segala kewajibannya,
maka semua orang akan mencintainya.
Lima ratus anak laki-laki mencapai tingkat kesucian
sotapatti setelah khotbah Dhamma itu berakhir.
]
Sumber:
Dhammapada Atthakatha —Kisah-kisah
Dhammapada, Bhikkhu Jotidhammo (editor),
Vidyasena Vihara Vidyaloka, Yogyakarta,
1997.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar