PERASAAN
DAN BATIN
Oleh : Ven. Ajahn Chah
Perasaan dan Batin adalah dua hal
yang berbeda. Perasaan adalah satu hal, dan batin adalah hal lainnya.
Perasaaan adalah fenomena indra
yang kita alami, baik menyenangkan, tak menyenangkan maupun netral (bukan
menyenangkan pun bukan tak menyenangkan), yang timbul karena adanya kontak dari
indra kita terhadap dunia luar.
Batin adalah merupakan reaksi
dari perasaan yang menimbulkan kegembiraan, kekecewaan, kebencian dlsb.
Ketika seseorang berbicara kasar
kepada kita dan kita marah, itu berarti kita terkelabui oleh fenomena, sehingga
batin pun terperangkap oleh obyeknya (perasaan) maka timbullah kemarahan itu.
Jika kita tidak memahami Dhamma,
jika kita tidak mengetahui batin, dan tidak mengetahui fenomena, maka batin dan
obyek-obyeknya menjadi tercampur aduk. Kemudian kita mengalamai derita dan
merasa batin kita menderita. Kita merasa batin kita berkelana, tak terkendali
mengalami berbagai kondisi tidak bahagia, berubah menjadi berbagai keadaan.
Sebenarnya bukan itulah yang
terjadi : Tidak ada banyak batin, melainkan banyak fenomena.
Namun jika kita tidak sadar akan
kita sendiri, kita tidak tahu batin kita, sehingga kita mengikuti hal-hal ini.
Orang bilang, "Batinku sedih", "Batinku tidak bahagia",
" Batinku kacau balau." Tapi sebenarnya tidak demikian. Batin
bukanlah apa-apa; namun kotoran batinlah yang begitu.
Orang-orang pikir batin mereka
tak nyaman atau tak bahagia, namun sesungguhnya batin adalah hal yang paling
nyaman dan bahagia. Ketika kita mengalami berbagai keadaan yang tidak memuaskan
, itu bukanlah batin.
-oOo-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar