Jumat, Desember 21, 2012

Perasaan dan Batin


PERASAAN DAN BATIN
Oleh : Ven. Ajahn Chah

Perasaan dan Batin adalah dua hal yang berbeda. Perasaan adalah satu hal, dan batin adalah hal lainnya.

Perasaaan adalah fenomena indra yang kita alami, baik menyenangkan, tak menyenangkan maupun netral (bukan menyenangkan pun bukan tak menyenangkan), yang timbul karena adanya kontak dari indra kita terhadap dunia luar.

Batin adalah merupakan reaksi dari perasaan yang menimbulkan kegembiraan, kekecewaan, kebencian dlsb.

Ketika seseorang berbicara kasar kepada kita dan kita marah, itu berarti kita terkelabui oleh fenomena, sehingga batin pun terperangkap oleh obyeknya (perasaan) maka timbullah kemarahan itu.

Jika kita tidak memahami Dhamma, jika kita tidak mengetahui batin, dan tidak mengetahui fenomena, maka batin dan obyek-obyeknya menjadi tercampur aduk. Kemudian kita mengalamai derita dan merasa batin kita menderita. Kita merasa batin kita berkelana, tak terkendali mengalami berbagai kondisi tidak bahagia, berubah menjadi berbagai keadaan. 

Sebenarnya bukan itulah yang terjadi : Tidak ada banyak batin, melainkan banyak fenomena. 

Namun jika kita tidak sadar akan kita sendiri, kita tidak tahu batin kita, sehingga kita mengikuti hal-hal ini. Orang bilang, "Batinku sedih", "Batinku tidak bahagia", " Batinku kacau balau." Tapi sebenarnya tidak demikian. Batin bukanlah apa-apa; namun kotoran batinlah yang begitu. 

Orang-orang pikir batin mereka tak nyaman atau tak bahagia, namun sesungguhnya batin adalah hal yang paling nyaman dan bahagia. Ketika kita mengalami berbagai keadaan yang tidak memuaskan , itu bukanlah batin.

-oOo-




Tidak ada komentar:

Posting Komentar