Kamis, Desember 06, 2012

Umur Panjang dan Kebahagiaan


UMUR PANJANG DAN KEBAHAGIAAN


Suatu ketika Sang Buddha berbicara kepada perumah-tangga Anathapindika demikian:
"Perumah-tangga, ada lima hal yang diinginkan, dicintai dan disukai tetapi jarang diperoleh di dunia ini. Apakah yang lima itu?

·         Umur panjang,
·         keelokan,
·         kebahagiaan,
·         kemashyuran dan
·         kelahiran ulang di surga.

Tetapi dari lima hal itu, perumah-tangga, aku tidak mengajarkan bahwa kelimanya bisa dicapai lewat doa atau lewat sumpah. Seandainya saja orang dapat memperolehnya lewat doa atau sumpah, siapa yang tidak akan memperolehnya?

"Perumah-tangga, bagi seorang siswa agung yang menginginkan kehidupan yang panjang, tidaklah sesuai bila dia berdoa untuk umur panjang atau bergembira dalam melakukannya. Sebaiknya dia justru mengikuti jalan kehidupan yang menopang untuk umur panjang. (yaitu jalan yang terdiri dari perilaku berjasa dengan cara mempraktekkan kedermawanan, moralitas dan meditasi). Dengan mengikuti jalan itu, dia akan memperoleh umur panjang, baik yang surgawi maupun manusiawi.

"Perumah-tangga, bagi seorang siswa agung yang menginginkan keelokan, kebahagiaan, kemashyuran dan kelahiran ulang di surga, tidaklah sesuai bila dia berdoa untuk hal-hal itu atau bergembira dalam melakukannya. Sebaiknya dia justru mengikuti jalan kehidupan yang menopang untuk keelokan, kebahagiaan, kemashyuran dan kelahiran ulang di surga. Dengan mengikuti jalan itu, dia akan memperoleh keelokan, kebahagiaan, kemashyuran dan kelahiran ulang di surga."
(Anguttara Nikaya V, 43)


Catatan:
Panjang umur bisa didapat dengan cara mempraktekkan gaya hidup sehat dan tidak menyakiti mahluk lain, apalagi sampai membunuh. Lebih bagus lagi jika kita bisa membantu mengobati sakit mahluk lain dan membebaskan mereka dari bahaya.

Yang dimaksud  dengan mahluk lain adalah semua mahluk hidup, termasuk binatang kecil yang biasanya disepelekan.

Ada orang yang hampir tidak pernah menyakiti orang lain, tapi hobi mancing dan berburu. Yang diburupun bukan binatang besar, cuma serangga. Akibatnya ia tidak berumur panjang, tewas dalam kecelakaan motor.

Memang tidak semua tindakan dapat berakibat di kehidupan sekarang. Karena tidak semua tukang potong ayam di pasar mati muda. Tapi hukum karma adalah pasti, cepat atau lambat, di kehidupan ini atau di kehidupan mendatang, pasti ada balasannya.

Hal lain yang tampaknya remeh adalah mengejek orang lain. Sakit fisik karena dipukul bisa sembuh dalam sehari. Sakit hati karena diejek bisa dibawa sampai mati. Hati-hati. Mengejek orang lain bisa menyebabkan pelakunya (setelah mati) akan muncul kembali dengan bentuk tubuh yang jelek, menderita, bahkan dalam beberapa kasus, ada yang sampai masuk neraka.

-oOo-




1 komentar:

  1. pak bagus sekali pak posting bapak, membantu sekali. thx infonya.

    BalasHapus